3 Macam Intervensi Elektrofisiologi Dilihat Dari Jenis Diagnosisnya
Intervensi elektrofisiologi adalah sebuah terobosan baru dalam dunia kesehatan. Tindakan ini akan membantu mendeteksi adanya gangguan detak jantung yang tidak normal pada pasien. Sebelum anda melakukan tindakan elektrofisiologi ini oleh dokter spesialis jantung, maka ada baiknya bila mengetahui terlebih dulu 3 hal dibawah ini.
3 Macam Intervensi Dilihat Dari Diagnosisnya
1. Intervensi Menggunakan Alat Pacu Jantung Permanen
Pasien
pertama kali akan dilakukan pemeriksaan elektrofisiologi oleh dokter.
Pemeriksaan elektrofisiologi ini dengan cara memasang elektroda pada beberapa
area dada dan juga punggung pasien. Setelah pemeriksaan ini, maka dokter akan
mengetahui jenis gangguan detak jantung yang dialami pasien dan bisa menentukan
metode intervensi apa yang akan digunakan.
Jenis
intervensi yang pertama adalah menggunakan alat pacu jantung untuk membantu
menormalkan detak jantung pasien. Metode ini biasanya digunakan bagi pasien
yang memiliki detak jantung yang relatif lambat daripada biasanya. Beberapa
gejala yang dialami pasein dengan detak jantung lambat adalah seperti pening,
mudah lelah hingga pingsan.
2. Intervensi Ablasi Aritmia
Bila pasien
yang setelah dilakukan pemeriksaan menunjukkan gangguan detak jantung yang
tidak normal karena aritmia, maka penanganan selanjutnya adalah dengan
menggunakan teknik intervensi Ablasi Aritmia. Teknisk intervensi ini sangat
membantu dalam menormalkan kembali detak jantung pasien yang tidak beraturan.
Teknik
ablasi ini digunakan dengan memberikan instrument kecil yang dialiri energi
panas yang berfungsi untuk menghancurkan sirkuit listrik. Sirkuit listrik
inilah yang menyebabkan detak jantung pasien menjadi tidak normal. Jenis
intervensi ini bisa juga digunakan untuk mengobati WPW syndrome, takikardia
atrium, fibrilasi atrium, takikardia ventrikel, dan penyakit lainnya.
3. Intervensi Dengan Terapi Resinkronisasi Jantung
Jenis
intervensi yang ketiga ini adalah merupakan pilihan solusi yang terbaik bagi
pasien yang mempunyai penyakit jantung tingkat lanjut. Bila pengobatan dan
terapi secara konvensional tidak lagi efektif, maka dokter biasanya akan
menyarankan jenis intervensi ini sebagai langkah memperbaiki kondisi jantung.
Terapi
resinkronisasi jantung ini dibuat untuk memperbaiki kontraksi yang terjadi pada
bagian bilik jantung. Selain itu, terapi resinkronisasi jantung juga bisa
memperbaiki pompa jantung bagian bilik kanan dan juga bagian bilik kiri. Bagian
jantung ini diharapkan bisa bekerja dengan baik secara bersamaan dan lebih
baik.
Cara kerja
intervensi elektrofisiologi ini sebenarnya hampir mirip dengan alat pacu
jantung. Metodenya yaitu mengirimkan gelombang listrik menggunakan kabel pacu.
Pemasangan terapi resinkronisasi jantung ini tergolong aman dilakukan. Walaupun
begitu resiko yang mungkin terjadi tetap ada karena akan bersinggungan dengan
medan magnet bertegangan.
Posting Komentar untuk "3 Macam Intervensi Elektrofisiologi Dilihat Dari Jenis Diagnosisnya"